Enzimdan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel yaitu . a. maltase, pembentukan glukosa b. katalase, menguraikan peroksida air c. protease, pembentukan protein d. lipase, sintesis lemak e. glukase, pembentukan glukosa 2. Di bawah ini yang bukan sifat-sifat enzim sebagai biokatalisator, yaitu . a. enzim mengubah kecepatan reaksi Peranenzim di dalam metabolisme adalah untuk menghemat energi. Bisa Digunakan Berkali-kali Untuk maksud dari peran ini adalah enzim yang sudah bekerja saat melakukan proses metabolisme maka akan kembali ke bentuk semula. Untuk peran lainnya dari enzim bsa diketahui selanjutnya. Enzim yang sudah membantu proses kimiawi bisa kembali ke semula. Yuk yang Kelas 12 Kenalan dengan Materi Enzim dalam Tubuhmu! by sereliciouz Juni 23, 2019. Enzim merupakan biokatalisator atau senyawa protein bermolekul besar yang berfungsi sebagai katalis dalam metabolisme tubuh. Ada 5 jenis enzim dalam tubuh; enzim renin, enzim lipase, enzim katalse, enzim lisozim, dan enzim pepsin. Fast Money. Artikel ini menjelaskan mengenai pengertian enzim, fungsi, komponen penyusun, serta sifat-sifatnya. — Tahu nggak sih, di dalam tubuh makhluk hidup itu terjadi begitu banyak reaksi kimia. Contohnya aja, di dalam tubuh kita, terjadi reaksi pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Atau, di dalam tubuh tumbuhan yang terjadi reaksi fotosintesis. Nah, seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup itu disebut metabolisme. Reaksi-reaksi kimia metabolisme terjadi sangat cepat, dan ada hubungannya dengan kerja enzim. Wah, apa itu enzim? Yuk, langsung aja kita simak pembahasan berikut! Pengertian Enzim Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu mempercepat reaksi biologis. Fungsi enzim adalah untuk mempercepat reaksi biologis, tanpa ikut bereaksi ya, teman-teman. Struktur Enzim Struktur enzim terdiri atas sisi aktif, yang merupakan tempat menempelnya substrat atau senyawa yang akan diubah oleh enzim. Nantinya, substrat ini akan mengalami reaksi kimia oleh enzim membentuk suatu produk atau hasil reaksi. Baca juga Benarkah Lidah Punya Area Tertentu untuk Mengecap Rasa? Nah, enzim di dalam tubuh kita tersusun atas dua komponen, yaitu apoenzim dan kofaktor. Gabungan antara apoenzim dan kofaktor dinamakan holoenzim. Lalu, bedanya apoenzim dengan kofaktor itu apa, ya? Apoenzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan merupakan jenis yang paling mendominasi dari semua struktur enzim yang ada. Sifatnya labil atau mudah berubah, serta kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH. Sementara itu, kofaktor merupakan enzim yang tersusun atas senyawa nonprotein. Kofaktor enzim dibedakan menjadi dua, yaitu kofaktor organik, seperti vitamin, flavin, atau hem, dan kofaktor anorganik, seperti ion-ion logam Mg2+, Mn2+, atau Cu+. Ion-ion logam ini berfungsi sebagai pusat katalisis primer, tempat mengikat substrat, dan stabilisator agar enzim tetap aktif. Berdasarkan kekuatan ikatannya terhadap enzim, kofaktor organik dibedakan lagi menjadi dua, yaitu koenzim dan gugus prostetik. Koenzim adalah gugus yang ikatannya nggak kuat dan mudah untuk didialisis. Tugasnya memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya, FADH, NADH, dan Vitamin B. Sementara itu, gugus prostetik adalah gugus yang terikat kuat pada enzim dan nggak mudah terurai dalam larutan. Contohnya FAD. Baca juga Macam-Macam Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan Sekarang, mulai paham kan tentang enzim dan komponen penyusunnya? Lalu, apa aja ya sifat-sifat enzim ini? Sifat-Sifat Enzim Secara umum, enzim memiliki enam sifat khas, lho! Keenam sifat ini antara lain adalah sebagai berikut 1. Enzim tersusun atas protein Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein merupakan enzim. 2. Enzim merupakan biokatalisator Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya. 3. Enzim bekerja secara spesifik Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka satu “gembok” aja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum pati. 4. Enzim dapat digunakan berulang kali reusable Selama enzimnya nggak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena nggak ikut bereaksi. 5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim nggak ikut berubah menjadi produk juga, ya. 6. Kerja enzim bersifat bolak balik reversible Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau produk menjadi substrat. Oke, teman-teman, itulah pembahasan mengenai enzim. Jadi, sekarang kamu sudah tahu ya kalau enzim itu merupakan katalis yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam tubuh kita. Nah, sebenarnya, materi enzim ini nggak cuma sampai di sini aja. Masih ada satu bahasan lagi, yaitu cara kerja enzim. Kalau kamu sudah nggak sabar mau lanjut belajar lagi, kamu bisa coba akses ruangbelajar, ya. Materinya sudah sangat lengkap, plus rangkuman dan latihan soal. Yuk, download aplikasinya sekarang! Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta Penerbit Erlangga. Pujiyanto S. 2012. Menjelajah Dunia Biologi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Artikel ini diperbarui pada 26 Agustus 2021. Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, yaitu senyawa yang berfungsi mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Enzim terbentuk pada kondisi yang tidak aktif dan akan diaktifkan pada saat kondisi lingkungan sesuai. Enzim juga dapat dikelompokkan berdasarkan baik tempat maupun cara kerjanya. Nah, terdiri dari apa saja pengelompokan enzim itu? Seperti dikatakan, Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia organik. Energi yang diperlukan oleh enzim di dalam reaksi kimia sangat kecil sehingga berfungsi menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi sendiri merupakan energi awal yang digunakan untuk memulai suatu reksi kimia. Tanpa adanya katalisator reaksi kimia akan berjalan sangat lambat dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Pengelompokan enzim berdasarkan tempat kerjanya dibedakan menjadi dua jenis, yakni endoenzim yang merupakan enzim yang bekerja didalam sel; dan eksoenzim, yaitu enzim yang bekerja di luar sel. Baca juga Sifat, Struktur, dan Cara Kerja Enzim Sementara itu, berdasarkan cara kerjanya, enzim dikelompokkan menjadi beberapa jenis, termasuk oksidoreduktase, transferase, hidrolase, isomerase, liase dan ligase. pa bedanya? Okdsidoreduktase merupakan enzim yang berfungsi untuk mengkatalisasi reaksi reduksi dan oksidasi. Contohnya enzim oksidase dan dehidrogenase. Tranferase adalah enzim yang bekerja mentransfer suatu unsur ke unsur lain. Contohnya kinase. Hidrolase, yaitu enzim yang berperan dalam proses pemecahan ikatan suatu molekul dengan bantuan air atau hidrolisis. Contohnya amilase dan lipase. Isomerase adalah enzim yang berperan dalam menyusun kembali suatu molekul karena adanya isomerasi dalam molekul. Contohnya adalah enzim isomerase dan mutase. Liase merupakan enzim yang berperan dalam memindahkan dan menambahkan ikatan C-N, C-O, C-C, dan C-S dari substrat tanpa proses hidrolisis. Contohnya adalah piruvat dekarboksilase. Ligase adalah enzim yang berperan dalam penggabungan dua molekul melalui pemecahan ATP. Contohnya sintetase. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiEnzimKelas 12pengelompokan enzim - Siklus krebs atau siklus asam sitrat merupakan jalan akhir katabolisme karbohidrat dan protein, karena ketiganya dapat membentuk asetil KoA. Siklus Krebs juga merupakan sumber molekul untuk untuk proses anabolik, seperti pembentukan asam lemak, asam amino dan glukoneogenesis, sehingga berfungsi ganda, fungsi amfibolik anaplerotik. Siklus krebs sendiri merupakan pusat bagi seluruh aktivitas metabolisme tubuh yang berlangsung di dalam matriks mitokondria. Siklus ini tidak hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga digunakan untuk memproses molekul lain seperti protein dan lemak. Reaksi ini selain penting untuk pembentukan energi juga penting untuk biosintesis, sebab dapat menyediakan kerangka karbon untuk berbagai senyawa penting dalam sel. Tahap-Tahap Siklus Krebs Berikut ini adalah beberapa tahapan siklus krebs atau siklus asam nitrat secara lengkap, sepert letak, hasil reaksi dan enzim yang berperan di dalamnya Enzim sitrat sintase mengkatalisis reaksi kondensasi antara asetil koenzim-A dengan oksalo asetat menghasilkan sitrat Pembentukan isositrat dari sitrat melalui Cis-akonitdikatalisis secara reversibel oleh enzim akonitase Oksidasi isositrat menjadi alfa ketoglutarat berlangsung pembentukan senyawa antara oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim isositrat dehidrogenase dengan NAD sebagai koenzim. Oksidasi alfa ketoglutarat menjadi suksinat melalui pembentukan suksinil koenzim-A,merupakan reaksi yang irreversibel dan dikatalisis oleh enzim alfa ketoglutarat dehidrogenase. Suksisnil koenzim A adalah senyawa tioester yang berenergi tinggi. Selanjutnya suksinil koenzim-A melepaskan koenzim –A dengan dirangkaikan dengan reaksi pembentuk energi GTP dari GDP. GTP yang terbentuk dipakai untuk sintesis ATP dari ADP dengan enzim nukleosida difosfat kinase. Pembentukan GTP dikaitkan dengan reaksi deasilasi suksinil koenzim-A ini disebut “fosforilasi tingkat substrat” Suksinat dioksidasi menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase dengan FAD sebagai koenzim. FAD berperan sebagai gugus penerima hidrogen Reaksi reversibel penambahan satu molekul H2O ke ikatan rangkap fumarat, menghasilkan malat yg dikatalisis oleh fumarase. Tahap terakhir adalah L-malat dioksidasi menjadi oksalo asetat oleh enzim L-malat dehidrogenase yg berikatan dengan NAD reaksi endergonik atau laju reaksi berjalan ke kanan,karena reaksi berikut kondensasi oksaloasetat denga asetil koenzim-A yaitu reaksi eksergonik yang irreversibel. Fungsi Siklus Krebs Dalam siklus skrebs, sebelum memasuki Siklus Asam Sitrat Citric Acid Cycle molekul piruvat akan teroksidasi terlebih dahulu menjadi Acetyl-CoA dan CO2, seperti dikutip modul Bioenergitika 2016 oleh Ni Made Suci Sukmawati. Dalam proses tersebut juga dihasilkan produk samping berupa NADH yang memiliki nilai energi ekivalen dengan 3xATP. Molekul Acetyl CoA yang terbentuk kemudian masuk kedalam Siklus Asam Sitrat. Inti dari proses siklus krebs yang terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon dioksida CO2, membebaskan koenzim A, serta memindahkan energi yang dihasilkan pada siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH2 dan GTP. Dalam siklus Krebs dihasilkan 1 molekul ATP. Sementara energy bebas yang terkandung di dalam senyawa NADH dan FADH2 kemudian mengalami proses lebih lanjut dalam Rantai Transpor Elektron untuk membentuk ATP dan air H2O.Baca juga Apa Itu Enzim Ptialin Fungsi & Kerjanya pada Sistem Pencernaan Apa Itu Enzim Komponen, Sifat, Fungsi, dan Contoh Jenis-jenisnya Apa Pengertian Fermentasi Prinsip dan Jenis Enzim yang Digunakan - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Yantina Debora

enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel yaitu